Saturday, November 2, 2013

TIPS MEMBELI RUMAH, KPR & CARA MENGHITUNG NILAI HARGA SEBUAH RUMAH

(Ilustrasi Rumah)
 Membeli rumah tanpa modal memang tidak mudah seperti yang dipikirkan, namun post di bawah ini semoga dapat bermanfaat bagi semua seperti pula ketika saya terbantu saat mencari informasi dan kemudian saya rangkum pada artikel ini.
 

     Apakah anda tertarik untuk membeli rumah tanpa modal saat ini? Apakah mungkin untuk membeli properti tanpa modal? "Tanpa Modal" disini berarti anda tidak perlu menggunakan uang sendiri untuk membeli properti anda, antara lain bisa pinjam dari orangtua, saudara, kerabat dan mungkin juga Bank. Berbicara dalam konteks membeli rumah, modal dan Bank tentu pikiran kita sudah tertuju pada 1 kata, KPR. Berikut salah satu masukan membeli properti tanpa modal:


1.HARGA PROPERTI YANG ANDA BELI HARUS DI BAWAH PASAR
     Nah, bagaimana kita tahu rumah yang di atas harga pasar  dan di bawah harga pasar? Harga jual suatu rumah itu terdiri dari harga tanah dan harga bangunan. Untuk mengetahui berapa harga tanah dan harga bangunan di daerah rumah yang kita inginkan bisa dimulai dengan menanyakan kepada tetangga disekitar rumah tersebut, kenalan yang tahu mengenai harga tanah dan bangunan di daerah itu maupun appraisal-appraisal Bank yang kita kenal. Perlu diketahui perbedaan antara harga tanah dengan harga bangunan ialah jika untuk harga bangunan dalam 1 kota itu harga/m2 rata-rata relatif  hampir sama, untuk harga tanah jika beda lokasi dalam 1 kota harga/m2 bisa berbeda-beda. Apalagi jika yang depannya jalan besar, lokasinya ramai dll. Jika sudah bisa menentukan harga tanah dan harga bangunan berikutnya tinggal menanyakan berapa luas tanah dan luas bangunan tersebut. Contoh, luas tanah 100m2 anggap luas bangunan juga 100m2 (ukuran maksimal luas bangunan rumah 1 lantai = luas tanah), jika bangunan tersebut 2 lantai maka luas bangunan dikali 2, begitu seterusnya, namun kali ini kita ambil contoh untuk 1 lantai.
Cara hitungnya taruhlah setelah anda survey harga tanah disekitar itu adalah 1jt/m2, harga bangunan 3jt/m2,
*Rumusnya nilai tanah = luas tanah 100m2 x harga tanah 1jt/m2 = Rp 100jt
*Rumusnya nilai bangunan = luas bangunan 100m2 x harga bangunan 3jt/m2 = Rp 300jt
Jadi total nilai harga pasar rumah tersebut (nilai tanah + nilai bangunan) adalah Rp 400jt.
Maka jika anda ingin membeli, carilah harga di bawah pasar, jika anda ingin menjual, juallah di atas harga pasar.


2. ANDA SUDAH MEMPUNYAI TABUNGAN DI BANK.
     Jika anda sebagai pegawai, maka gaji anda harus tercatat dalam buku tabungan anda. Jika perusahaan tempat anda bekerja mempunyai sistem penggajian dengan cara setor di tabungan, berarti itu sudah baik. Tapi, jika belum, maka anda harus menyetor gaji anda secara manual ke tabungan anda (sebelum dipakai untuk kebutuhan lain) sehingga gaji anda akan tercatat di buku tabungan anda. Hal ini penting karena Bank akan melihat kemampuan bayar anda dari sana. Misalnya anda memiliki gaji 3jt/bulan, Bank akan memberikan pinjaman KPR kepada anda itu maksimal 1/3 dari gaji anda, yaitu 1jt/bulannya. Jadi jika 1jt/bulan kira-kira rumah yang sesuai untuk anda yang kemungkinan besar akan disetujui KPR oleh pihak Bank adalah sekitar Rp 100jt-an rupiah (kalau anda meminjam kira-kira 15-20 tahun). Jadi gambarannya jika kita memiliki gaji 10jt/bulan, maka kemungkinan Bank bisa memberikan pinjaman KPR dengan cicilan 3jt-an/bulan. Rumusnya 1/3 dari gaji (10jt/bulan yaitu 3jt-an/bulan) dikali dengan estimasi rata-rata lamanya KPR (15-20 tahun), dipotong bunga dll, asumsi rumah yang cocoknya adalah sekitar 300jt-an.



     Sebenarnya dengan 2 hal tersebut anda sudah bisa membeli rumah tanpa modal besar. Contoh real, ada orang yang mempunyai gaji 15jt/bulan, kemampuan cicilnya 5jt/bulan dan dia mencari properti yang harga jual rumahnya sekitar Rp 500jt namun dijual dengan harga di bawah pasar, singkat cerita dia menemukan rumah dengan nilai harga Rp 700jt yang dijual dengan harga Rp 400jt (banyak orang yang masih tidak tahu bagaimana cara menghitung harga pasaran sebuah rumah), akhirnya dia langsung mengajukan rumah tersebut untuk KPR (Bank akan mengirimkan apraisal nya untuk menilai sendiri harga rumah tersebut). Karena memang dia sudah mengerti cara perhitungannya, hasilnya harga jual rumah tersebut pun kira-kira seperti yang sudah dihitungnya. Karena durasi pinjamannya 20 tahun, maka diberikan uang maksimal pinjaman Rp 560jt oleh Bank.


     Pada saat apply di Bank, jangan hanya apply di 1 Bank saja, kalau memungkinkan apply di sebanyak mungkin Bank secara bersamaan. Setelah di approve, kemungkinan pinjaman yang akan diberikan itu sebesar 80% dari harga pasar/jual. Seperti salah satu cerita real diatas, dia mengatakan ke Bank membeli rumah dengan harga Rp 700jt (sesuai nilai harga rumah tersebut) yang sebenarnya karena ketidaktahuan si penjual rumah tersebut menjual di bawah pasar Rp.400jt. Pihak Bank akan memberikan dana maksimal 80% (mungkin sekarang 70%), jadi 80% dari Rp 700jt ialah Rp 560jt. Nantinya Bank akan meminta kwitansi yang menyatakan bahwa sudah memberikan down payment kepada pemilik rumah, dari sinilah dia pandai-pandai bekerja sama dengan pemilik rumah untuk (tanda kutip) "diam" atas harga beli rumah yang dia bicarakan ke Bank. Setelah proses semuanya selesai, dia masih memiliki uang lebih sekitar Rp 160jt (hasil dari pinjaman Rp 560jt - bayar rumah Rp 400jt) yang kemudian dipakainya dengan bijak bukan untuk menghamburkan uang lebih tersebut melainkan untuk renovasi menjadi kost-kostan. Ujung cerita dia sudah cukup tenang karena kost-kostan nya berjalan dan mendapatkan omset sekitar 6-7jt/bulan. Dimana dipakai untuk cicilan ke Bank 5jt/bulan dan sisanya untuk kebutuhan bayar listrik dll. Hitung-hitung dia tidak keluar uang sepeserpun untuk bayar cicilan rumah.



Cerita di atas saya dapat dari berbagai sumber informasi yang saya dapatkan, saya coba rangkum dan post kembali karena saya percaya dapat bermanfaat buat lebih banyak orang lagi, sama seperti saya yang telah terbantu oleh artikel ini. Tidak ada yang mustahil selama kita mau terus mencoba dan tidak berhenti melangkah entah itu terlihat tidak mungkin sekalipun saat melakukan apa yang kita inginkan. Yakin dan Percayalah apapun usaha kita dan apa yang terjadi, itu tidak akan pernah telat ataupun cepat, Semua Akan Indah Pada Waktunya.












"Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu Iman, Pengharapan, dan Kasih, dan yang paling besar diantaranya ialah KASIH." (1 Korintus 13:13)

OMSET RP. 0 & IKHLAS

     Setelah cukup lama vakum dalam membuat sebuah tulisan sejak tahun 2013 lalu, dalam artikel ini saya menguatkan diri untuk kembal...